“azKumm …. God3n m0rg3n !!!
gMn pun’a cHbar???? Lma gx mZn…
Btw,, 4gy 4ph4 n3ch ????????
Begitulah contoh pesan singkat (sms) yang sering digunakan oleh kebanyakan remaja(ABG). Yang terkadang tidak bisa dipahami oleh sebagian orang terutama orang tua.
Alay , ada yang menyebutnya Anak Lebay, Anak Layang, Anak Layu atau Anak Kelayapan dan sebagainya. Bahasa alay ini adalah bahasa baru yang awal munculnya tak lepas dari perkembangan SMS atau layanan pesan singkat.
Namanya pesan singkat, maka menulisnya jadi serba singkat, agar pesan yang panjang bisa terkirim hanya dengan sekali SMS. Selain itu juga agar tidak terlalu lama mengetik dengan tombol handphone yang terbatas. Awalnya memang hanya serba menyingkat. Kemudian huruf-huruf mulai diganti dengan angka, atau diganti dengan huruf lain yang jika dibaca kurang lebih menghasilkan bunyi yang mirip, tetapi terkadang juga sulit dipahami oleh sebagian kalangan.
Keberadaan bahasa alay oleh kaum muda dianggap sebagai alat komunikasi sehari- hari. Baik lisan maupun tulisan, bahasa ini dianggap sebagai media berekspresi. Mereka menganggap bahwa remaja yang tidak mengerti bahasa ini adalah remaja yang tidak gaul, yang tidak mengikuti perkembangan zaman.
Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa itu merupakan alat yang sangat tidak memadai untuk berfikir dengan tertib dan untuk melahirkan pendapat (C.P.F.Lecoutere, L. Grootaers).
Namun, tanpa disadari, lama kelamaan bahasa alay bisa mengancam eksistensi Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan karena semakin jauh berbeda dengan kaidah-kaidah bahasa yang baik dan benar serta pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Dalam ilmu linguistik memang dikenal adanya beragam-ragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasanya digunakan dalam acara-acara yang kurang formal. Akan tetapi bahasa Alay merupakan bahasa gaul yang tidak mengindah.
Bahasa Indonesia itu sudah mulai dipenuhi oleh bahasa asing yang mungkin saja dapat merusak, salah satunya yaitu bahasa Alay. Jika hal ini kita perhatikan, tatanan bahasa Indonesia kian merasuki E.Y.D yang benar. Namun, kita juga harus terbuka dengan hal-hal yang baru tapi tidak mengindahkan tatanan bahasa yang baik dan benar. Penggunaan bahasa Alay oleh para remaja ABG mungkin dimaksudkan untuk menyingkat karakter agar efisien atau agar ortu (orang tua) yang kebetulan memergoki mereka ketika ber-SMS atau mencuri-curi membuka hape anaknya menjadi puyeng sendiri karena tidak mengerti.
Anak ABG selalu saja berhasil menciptakan sebuah image baru mengenai dirinya walaupun hal tersebut banyak menabrak pakem yang telah ada. Tidak terkecuali dengan bahasa alay ( Anak Layangan ) ini yang menggabungkan huruf dengan angka, memperpanjang atau memperpendek pemakaian huruf atau memvariasi huruf besar dan kecil membentuk sebuah kata dan kalimat.
Seperti halnya tren bahasa gaul yang dipopulerkan oleh Deby Sahertian hingga penerbitan beberapa kamus bahasa gaul nya, maka bahasa alay juga memerlukan sebuah kitab atau kamus khusus untuk mengartikan bentuk tulisan agar tidak salah mengerti. Namun jika kita ingin mengindari hal tersebut, maka usahakan untuk berkomunikasi langsung saja agar maksud yang ingin diberikan, bisa kita mengerti dengan benar. Karena ketertarikan dengan bahasa alay inilah, hingga muncul sebuah teks generator dan kamus bahasa alay. Hal tersebut bukan bermaksud untuk mendukung atau mencegah perkembangannya, namun karena ingin memberikan informasi mengenai keberadaan bahasa tersebut yang semakin berkembang dikalangan remaja kita.
Dan berikut beberapa daftar kata yang coba disusun menjadi sebuah Kamus Besar Bahasa Alay (KBBA).
Gue : W, Wa, Q, Qu, G
Lo/kamu : U
Rumah : Humz, Hozz
Aja : Ja, Ajj (Ajj bacanya apa ya?)
Yang : Iank/Iang, Eank/Eang (ada juga yang iiank/iiang)
Boleh : Leh
Baru : Ru
Ya/Iya : Yupz, Ia, Iupz
Kok : KoQ, KuQ, Kog, Kug
Nih : Niyh, Niech, Nieyh
Tuh : Tuwh, Tuch
Deh : Dech, Deyh
Belum : Lom, Lum
Cape : Cppe, Cpeg
Kan : Khan, Kant, Kanz
Manis : Maniezt, Manies
Cakep : Ckepp
Keren : Krenz, Krent
Kurang : Krang, Krank (Crank?)
Tau : Taw, Tawh, Tw
Bokep : Bokebb
Dulu : Duluw (Dulux aja biar bisa ngecat rumah)
Chat : C8
Tempat : T4
Sempat : S4
Telepon : Tilp
Ini : Iniyh, Nc
Ketawa : wkwkwk, xixixi, haghaghag, w.k.k.k.k.k., wkowkowkwo (bacanya apa coba tolong jelaskan)
Nggak : Gga, Gax, Gag, Gz
Hai : Ui (Apa Ui? Universitas Indonesia?)
SMS : ZMZ, XMX, MZ (oh god...)
Lagi : Ghiy, Ghiey, Gi
Apa : Pa, PPa (PPa ???)
Tapi : PPi
Mengeluh : Hufft
Sih : Siech, Sieyh, Ciyh (nggak sekalian aja Syekh Puji)
Dong : Dumz, Dum (apa Dumolit?)
Reply : Repp (ini yang paling sering ditemukan di dunia maya)
Halo : Alow (menurut kalian, apakah kita teletubbies?)
Sayang : Saiank, Saiang
Lucu : Luthu, Uchul, Luchuw
Khusus : Khuzuz
Kalian : Klianz
Add : Et, Ett (biasanya minta di add friendsternya)
Banget : Bangedh, Beud, Beut (sekalian aja baut sama obeng)
Nya, contoh : misalnya, jadi misalna, misal'a, misal.a
Imut : Imoetz, Mutz
Loh : Loch, Lochkz, Lochx
Gitu : Gtw, Gitchu, Gituw
Salam : Lam
Kenal : Nal (buset irit karakter banget)
Buat : Wat, Wad
Cewek : Cwekz
Cowok : Cwokz
Karena/Soalnya : Coz, Cz
Masuk : Suk, Mzuk, Mzug, Mzugg
Punya : Pya, P'y
Pasti : Pzt
Anak : Nax, Anx, Naq (ko-naq?)
Cuekin : Cuxin
Curhat : Cvrht
Terus : Rus, Tyuz, Tyz
Tiap : Tyap
Kalau : Kaluw, Klw, Low (oh maann...)
Setiap : Styp
Main : Men
Paling : Plink, P'ling
Love : Luph, Luff, Loupz, Louphh
Makan : Mumz, Mamz
Yuk : Yuq, Yuqz, Yukz
Lupa : Lupz
Udah : Dagh
Kamu : Kamuh, Kamyu, Qmu, Kamuwh
Aku : Akyu, Akuwh, Akku, q.
Maaf : Mu'uv, Muupz, Muuv
Sorry : Cowwyy, Sowry
Siapa : Sppa, Cppa, Cpa, Spa
Kakak : Kakagg
Referensi
faisal14.wordpress.com/2011/.../bahasa-alay-vs-bahasa-indonesia/ -
achiles-punyablog.blogspot.com/.../kamus-bahasa-alay.html –
www.rismaka.net/2010/.../kbba-kamus-besar-bahasa-alay.html -
achiles-punyablog.blogspot.com/.../kamus-bahasa-alay.html -

Tidak ada komentar:
Posting Komentar