Minggu, 15 Mei 2011

Amal Usaha Pemanfaatan Waktu



Amal. Segala yang kita lakukan dianggap sebagai sebuah amalan. Apakah kamu akan melakukan amalan yang baik atau yang buruk, it’s absolutely depend on you! Kita bebas memilih, tapi pilihan kita akan diminta pertanggungjawaban dihadapan Allah kelak.
Usaha. 4 rahasia ketentuan dari Allah untuk kita sebelum lahir yaitu umur, jodoh, rizki, dan kematian. Keempat rahasia Allah itu ditentukan atas kita bukan dalam bentuk jadi, sehingga kita sama sekali tidak bisa mengusahakan perbaikan atasnya. Sesungguhnya kita harus memahami bahwa takdir Allah atas kita itu berbentuk rumus setengah matang.
Misalkan si Udin mendapat ketentuan rizki: 20x+500 dimana x adalah variable usaha Udin. Ketika si Udin tidur- tiduran saja, meskipun sepanjang hari dia berdoa dalam hatinya, jika dia tidak bekerja, berarti usahanya 0. Maka rizki yang didapatkan : 20x+500 = 20(0)+500=500
Bandingkan jika usaha Udin keras dan memiliki skor 300! Hasil rizkinya menjadi 6500! Bandingkan jika usahanya lebih keras lagi !
Lalu bagaimana untuk mendapatkan jodoh yang baik ???
FROM THE BOTTOM of MY HEART
(I tell you onething… As a normal person, I realize that sometimes the desire is suddenly so strong comes to my mind. The desire to have someone special. The desire to ‘mencintai dan dicintai’ lawan jenis. Fitrah manusia yang tidak bisa dipungkiri lagi).
Bisa dimaklumi kenapa banyak orang berpacaran. Dalam hati mereka sudah muncul ketertarikan, butuh perhatian- perhatian, ingin memiliki seseorang, tidak ingin kehilangan, tapi untuk menikah belum bisa, belum siap, belum berani, atau belum memungkinkan. Pekerjaan belum punya, untuk hidup mandiri apalagi. Lalu mereka mencari jalan keluar ‘’pacaran’’. Dengan pacaran mereka mendapatkan kebutuhan mereka akan bentuk- bentuk kasih sayang, perhatian dan dukungan dari seseorang yang mereka cintai tanpa harus menikah terlebih dahulu.
Dari hubungan pacaran itu cukup banyak memang yang akhirnya sampai pada ‘pernikahan’. Tapi yang kandas ditengah jalan juga banyak. Masih mending kalau bisa nerima dengan lapang dada, tapi kalau sebaliknya.
Kalau berbicara masalah jodoh, semua tahu Allah yang menentukan. Dia yang pegang kendali. Hak preogratif Dia menjodohkan siapa dengan siapa. Dan masalah jodoh masuk kedalam 4 hal rahasia takdir yang  telah ditentukan Allah atas setiap hamba-Nya, bahkan sejak manusia itu belum lahir. Dan hebatnya lagi, setiap manusia sama sekali tidak punya hak untuk mengetahui empat hal itu, sebelum tiba waktunya.
Maka, ada hikmah luar  biasa dari ketentuan di atas. Manusia terdorong untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan usaha yang sebaik- baiknya. Saya termasuk orang yang meyakini bahwa Allah menentukan takdir kita dalam bentuk rumus setengah matang. Sebuah persamaan. Contoh, rizki si A ditakdirkan sebesar (2x+10) dimana x adalah factor USAHA manusia. Jadi samakin besar usaha A maka hasil yang dia peroleh juga akan semakin besar. Insyaallah hal itu juga berlaku untuk ketiga rahasia takdir yang lain, termasuk JODOH.
Berkaitan dengan hal itu maka banyak yang berargumen bahwa pacaran adalah usaha yang mereka lakukan untuk  mendapatkan pasangan hidup yang mereka inginkan.
Benar bahwa kita wajib usaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, meskipun belum tentu apa yang kita inginkan tersebut sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Allah yang lebih tahu. Tapi ternyata Allah sangat demokratis pada hambaNya. Allah memberi kebebasan  untuk menentukan usaha mana yang akan ia jalankan. Apakah ia akan mengambil usaha di jalan yang lurus atau sebaliknya. Kedua jenis usaha ini sangat menentukan barokah tidaknya hasil yang akan dicapai.
Begitu juga jalan kita dalam mencari jodoh. Apakah kita akan  memilih jalan yang mengikuti syariat atau bisikan syetan yang bermesin nafsu ?
Yang membedakan antara orang BODOH
 dengan orang CERDAS
Hanyalah tingkat KESADARAN
Kalau kita memilih jalan yang kedua, selesai perkara. Kita tidak perlu memperhatikan berbagaimacam aturan syariat Islam. Tapi berjalan sesuka hati kita , karna pada saat itu nafsu yang telah menguasai diri kita.
Jika kita memilih jalan yang pertama dalam mencari jodoh. Maka kita akan mendapat keuntungan ganda , hasil yang baik dan barokahnya juga. Tapi tidak semudah kita membalikkan telapak tangan. Kita harus berjuang untuk mengendalikan perasaan itu. Tidak perlu munafik. Akui saja bahwa kita pun membutuhkan seseorang yang kita sayangi, yang akan memperhatikan, mendukung dan menguatkan kita secara khusus. Seorang kekasih.  Pergolakan batin dimulai. Kita ingin mengungkapkannya tapi kita terikat oleh prinsip yang kita pegang. Dia begitu mempesona. Sama seperti orang yang jatuh cinta pada umumnya, ingin memilikinya, ingin menikah dengannya kelak. Tapi bimbang, bagaimana cara mengungkapkannya, atau bagaimana cara mengendalikannya. Yang pasti kita butuh pelepasan, saluran yang tepat untuk mendistribusikan perhatian anda pada seseorang itu.
Banyak cara yang bisa kita tempuh. Yang pertama dan utama, biasanya dengan meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Pemilik kita. Bagaimana pun Dia sumber kekuatan supaya kita bisa mengontrol diri. Cara kedua dan seterusnya bisa bermacam- macam misalnya mengekspresikan perasaan kita dalam karya pribadi. Menciptakan puisi atau cerpen yang sesuai dengan suasana hati kita saat itu. Siapa tau dari situ kita bisa jadi penulis terkenal atau malah jadi pujangga dadakan yang menghasilkan puisi- puisi.
Atau barangkali kita dan orang itu sama- sama saling mencintai? Dulu pernah dekat dan ternyata karna izin Allah kita bertemu lagi dengannya dalam fikrah yang sama. Boleh- boleh saja tapi ekstra hati- hati biar tidak terpeleset. Mungkin anda berdua saling menguatkan, dengan tausyiah- tausyiah bermutu daripada ungkapan cinta yang norak dan gombal. Mungkin anda berdua akan menjadi gandrung dengan ‘Sahabat’nya Sejatinya Snada, ‘Sahabat’ nya Tazakka, ‘Mencintai’ nya The Fikr dll.
Mungkin kita akan memanjatkan doa yang panjang dan indah: “Ya Allah, jika memang Engkau ridhoi beliau sebagai yang terbaik bagi hamba, maka pertemukanlah kami dalam ikatan separuh dien Mu, dan jagalah hati kami hingga saat itu tiba. Namun jika dia bukan jodoh hamba, pisahkanlah hamba dan perasaan hamba dengan cara yang baik, dan berilah hamba yang lebih baik dari dia dan dia mendapat yang lebih baik dari hamba … “
Atau kita termasuk orang  yang anti semua itu ? menganggap bahwa saat hati kita dilanda perasaan cinta, itulah saatnya kita harus banyak- banyak intropeksi dirisendiri.
Terkadang CINTA membuat orang
TIDAK BISA membedakan
antara KEBAIKAN dan KEMAKSIATAN
Cinta pada lawan jenis itu fitrah. Siapapun yang masih normal akan merasakannya. Dan saat  kita merasakannya pasti kita butuh pengekspresiannya. Kita sudah paham agama, kita sudah besar, kita sudah dewasa. Terlepas dari dalam bentuk apapun ekspresi yang kita lakukan,kita harus tetap memegang prinsip bahwa batas- batas itu terlalu suci untuk dilanggar. Tentu saja semua itu butuh perjuangan tersendiri. Perjuangan untuk mengendalikan perasaan. Kata Nabi perjuangan untuk melawan hawa nafsu itu termasuk jihad. Bahkan merupakan jihad sebenarnya.
Kusumastutik. Muslimah Topcer. Surakarta : Smart Media. 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar