Senin, 09 Mei 2011

Islam adalah sebuah Ideologi

Untuk memahami kontribusi kaum muslim terhadap kemajuan dalam berbagai bidang Ilmu pengetahuan, kita perlu memahami terlebih dahulu apa sesungguhnya Islam, karena Islam- lah factor utama yang mendorong terjadinya berbagai perubahan dan penelitian. Adalah ideology Islam yang lebih pantas mendapat penghargaan, bukan individu- individunya.
Kata ‘Islam’ berasal dari Bahasa Arab, yang secara bahasa berarti ‘berserah diri’. Menurut istilah, ‘Islam’ didefinisikan sebagai ‘segala sesuatu yang disampaikan Allah SWT, Sang Maha Pencipta,melalui Rosul-Nya, Muhammad saw’, sedangkan seorang ‘Muslim’ adalah orang yang beriman kepada Allah SWT dan menerima Muhammad saw sebagai Nabi dan utusan Allah yang terakhir. Jadi, seorang Muslim adalah seorang yang beriman pada Islam secara keseluruhan.
Apabila dibandingkan dengan agama Kristen dan Yahudi, Islam jelas lebih dari sekedar agama. Islam adalah suatu ideology yang unik dan komprehensif, yang membimbing dan mengarahkan kehidupan manusia. Sebagai suatu ideology, Islam terdiri dari akidah (doktrin atau kredo) dan syariat (system atau aturan) yang digunakan untuk mengatur kehidupan umat manusia.
Akidah Islam memberikan jawaban yang sahih dan menyeluruh atas berbagai pertanyaan mendasar tentang keberadaan manusia dan segala sesuatu yang ada di alam semesta. Akidah Islam menjelaskan tentang tujuan hidup manusia, dan hubungan dengan sebelum kehidupan dan setelah kehidupan. Dengan pemikiran ini, Islam menjelaskan permasalahan manusia yang paling mendasar dan memberikan landasan bagi sebuah system untuk mengatur kehidupan manusia. Akidah ini juga memberikan landasan bagi sebuah metode(thoriqah)untuk menerapkan Islam dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, Islam bukan sekedar teori atau wacana, tetapi suatu system yang bisa diterapkan secara praktis dalam kehidupan. Metode penerapan Islam adalah melalui sebuah Negara, yang sama sekali berbeda dengan bentuk Negara yang ada pada saat ini yaitu Khilafah. Negara merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sebuah ideologi. Ideology sama sekali berbeda dengan filsafat, yang hanya dapat memberikan pemikiran- pemikiran yang bersifat hipotetik, tanpa suatu metode untuk menerapkannya.
Sementara itu syarat Islam memberikan suatu perangkat yang komprehensif untuk mengatur segala urusan manusia. Syariat Islam mengatur dengan shahih:
1.  Hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta.
2.  Urusan pribadi masing- masing individu.
3.  Berbagai hubungan yang terjadi di masyarakat, termasuk perkara- perkara social, politik, ekonomi dan hubungan Internasional.
Jadi Islam berdiri dari akidah dan syariah. Yang membedakan Islam dari ideology kapitalisme dan sosialisme adalah bahwa Islam dibangun dari pemikiran yang benar, sedangkan ideology yang lain dibangun dari pemikiran yang dangkal tentang kehidupan manusia dan dunia tempat tinggal mereka.
Karena Islam ditegakkan dari pemahaman yang benar tentang kehidupan, dan menempatkan kehidupan dalam konteks yang benar, maka system dan aturan yang muncul dari akidah Islam pun akan sesuai dengan karakter manusia dan mampu memberikan solusi kehidupan yang benar. Dengan demikian, Islam pasti sesuai dengan fitrah manusia. Islam sama sekali tidak mengabaikan naluri atau hawa nafsu manusia, tetapi mengatur pemenuhan keduanya dengan tepat, termasuk naluri mempertahankan diri yang mendorong manusia untuk mencari materi melalui usaha meraih ilmu pengetahuan dan teknologi.
Hanya dengan penerapan Islam sepenuhnya secara praktis dan sistematik, maka berbagai keinginan manusia dapat diatur dengan baik, termasuk keinginan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Implementasi syariah Islam jelas merupakan suatu keharusan dan sebelum hal ini bisa terealisasikan, maka naluri, kebutuhan, dan hawa nafsu kita masih akan terus berada dalam tekanan, terabaikan, atau terpuaskan dengan cara yang keliru. Sekalipun secara individual, naluri bisa dipenuhi dengan cara yang benar, tetapi tidak demikian halnya dengan naluri masyarakat secara keseluruhan.
Islam adalah suatu ideology yang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia. Penyebaran Islam tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, atau tergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekalipun teknologi telah mengubah kondisi kehidupan manusia diseluruh dunia, tetapi kebutuhan dan naluri kemanusiaan tidak akan pernah berubah. Oleh sebab itu, Islam yang datang untuk mengatur pemenuhan kebutuhan dan naluri manusia dengan cara implementasi syariat Islam oleh Negara Khilafah, akan terus berlaku selamanya.

(Al kutb,Shahib. Science and Islam. Bogor: Pustaka Thoriqul Izzah. 2002)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar